Sejarah dunia mencatat Indonesia menjadi salah satu negara yang memprakarsai GNB (Gerakan Non Blok) atau Non Aligned Movement (NAM). Negara-negara yang tergabung sebagai anggota GNB sepakat tidak memihak dan beraliansi dengan Blok Barat maupun Blok Timur.

GNB dibentuk demi mewujudkan perdamaian dunia ketika terjadi perang dingin antara Blok Barat dan Blok timur. Sebagai salah satu negara pelopor berdirinya GNB, Indonesia memiliki banyak peran dalam menciptakan perdamaian.

8 Peran Indonesia yang Tercatat di Sejarah Dunia dalam Pembentukan GNB

Dapat dikatakan bahwa Indonesia memiliki peran yang sangat penting dalam proses berdirinya GNB dan aktivitas-aktivitas dalam gerakan tersebut. Berikut beberapa peran penting Indonesia dalam menjaga perdamaian dunia melalui Gerakan Non Blok.

Sebagai Salah Satu Negara Pendiri GNB

Kehebatan Indonesia sebagai pelopor GNB tidak lepas dari peran Presiden Soekarno sebagai pemimpin negara. Ketika itu, ada sejumlah negara yang memilih beraliansi dengan kedua blok (Blok Barat dan Blok Timur).

Bersama tokoh-tokoh dunia lainnya, Presiden Soekarno berhasil membentuk GNB untuk meredakan ketegangan saat perang dingin antar blok terjadi.

Pernah Menjadi Pemimpin GNB

Tidak hanya sebagai pelopor, Indonesia juga pernah menduduki kursi pemimpin di GNB. Pada saat KTT GNB yang ke-10 pada 1 – 6 September 1992, negara kita ditunjuk menjadi ketua GNB. Saat itu Indonesia tidak hanya ditunjuk sebagai ketua tapi juga menjadi tuan rumah.

Indonesia Mempunyai Prinsip yang Sama dengan GNB

Sejak merdeka, Indonesia sangat menentang tindakan-tindakan kejahatan internasional terutama yang terkait dengan penjajahan. Prinsip tersebut dijunjung tinggi dan diterapkan pada politik luar negeri bebas aktif Indonesia. Tentu hal inilah yang membuat Indonesia sejalan dengan prinsip-prinsip GNB.

Membentuk Pusat Kerjasama Teknik Selatan GNB

Dalam catatan sejarah dunia, Indonesia dan Brunei Darussalam membentuk Pusat Kerja Sama Teknik Selatan GNB di Jakarta untuk mempererat hubungan dengan negara-negara anggota GNB.

Tujuan terbentuknya program tersebut adalah memberantas kemiskinan, membantu memajukan usaha kecil dan menengah, serta meningkatkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi.

Salah Negara Pengundang Pertama pada KTT GNB

Indonesia juga termasuk sebagai salah satu negara pengundang pada KTT GNB yang pertama. Ini karena Indonesia termasuk negara yang mempelopori terbentuknya GNB. Sehingga mempunyai peran yang besar dalam mengajak dan mengundang negara-negara lain untuk bergabung dan hadir di KTT.

Turut Andil dalam Meredam Konflik Internasional

Sebagai negara bekas jajahan, Indonesia sangat menentang tindakan kejahatan perang dan penjajahan. Hal tersebut mendorong Indonesia turut serta dalam meredam konflik internasional. Salah satunya meredakan ketegangan yang terjadi di wilayah bekas jajahan Yugoslavia di tahun 1991.

Membantu Menyelesaikan Masalah Utang di Negara Berkembang

Melalui posisi yang didapat di dalam GNB, Indonesia berusaha membantu menyelesaikan masalah utang luar negeri yang terjadi di negara miskin dan berkembang secara kesinambungan dan komprehensif.

Selalu Aktif dalam Upaya Menjaga Perdamaian Dunia

Indonesia selalu mengupayakan untuk menjaga perdamaian dunia, melalui KTT GNB ke-10 muncullah Jakarta Message atau Pesan Jakarta. Di dalam pesan tersebut terdapat pernyataan mengenai dukungan untuk Palestina, menolak penggunaan senjata nuklir, dan meminta agar diskriminasi rasial yang ada di negara Afrika Selatan segera diakhiri.

Itulah tadi beberapa peran penting Indonesia dalam pembentukan dan aktivitas dalam Gerakan Non Blok. Melalui peran-peran tersebut dapat dipahami bahwa negara kita memiliki andil yang cukup besar dalam menjaga perdamaian dunia.

Berdasarkan jejak sejarah dunia, Indonesia termasuk salah satu negara yang aktif dalam menentang penjajah dan segala bentuk kejahatan internasional.