Berikut Ini Sejarah Bank of Japan atau BOJ beserta Tugasnya

57 views 7:54 pm 0 Comments August 30, 2024
Berikut Ini Sejarah Bank of Japan atau BOJ beserta Tugasnya

Sejarah Bank of Japan (BOJ) merupakan salah satu bank sentral Jepang yang berpusat di distrik bisnis Nihonbashi Tokyo, sejak awal pendiriannya tidaklah mudah.

BoJ ini sendiri diketahui sudah memiliki tanggung jawab penuh atas penerbitan. Bahkan, juga pengelolaan mata uang pada surat yang berharga. Nantinya, BoJ juga nantinya akan bertanggung jawab atas pelaksanaan kebijakan moneter.

Penjelasan Sejarah Bank of Japan

Sejarah Bank of Japan (BoJ) ini banyak sekali dicari oleh kalangan Mahasiswa dan Masyarakat Umum, simak selengkapnya di bawah ini!

Secara umum, BoJ ini memang memiliki banyak sekali bertugas dalam menjaga stabilitas sistem keuangan Jepang. Bahkan, untuk saat ini juga telah menyediakan layanan penyelesaian serta kliring.

Sama halnya seperti bank sentral lainnya, BoJ juga akan mengumpulkan serta menyusun data ekonomi. Selain itu, menghasilkan penelitian serta analisis ekonomi.

1. Pendirian Bank of Japan

Sejarah Bank of Japan ini sebenarnya diketahui telah didirikan sejak 1882 lalu. Ini sebagai salah satu respons Jepang yang ingin mempunyai bank sentral. Sebelum BoJ ini didirikan, ternyata Jepang saat itu sedang berada dalam situasi yang cukup rumit.

Bahkan, sebagian besar wilayahnya saat itu masih menggunakan mata uang yang berbeda. Hal inilah yang mengakibatkan ketidakstabilan ekonomi serta menghambat perdagangan.

Namun, kini pemerintah Meiji sedang giat untuk memodernisasi Jepang. Hal ini karena telah menyadari pentingnya bank sentral ini sangat kuat. Tujuannya untuk bisa mendukung pembangunan ekonomi serta industrialisasi negara.

Melalui disahkannya Undang-Undang Bank of Japan, ternyata BoJ juga diberi mandat untuk mengendalikan penerbitan uang kertas. Tujuannya agar bisa memastikan stabilitas sistem perbankan nasional.

2. Berperan Menyatukan Sistem Mata Uang

Pada awal pendirian sejarah Bank of Japan ini memainkan peran cukup penting dalam menyatukan sistem mata uang Jepang. Di mana telah berhasil memperkenalkan yen sebagai mata uang nasional yang sah.

Selain itu, BoJ sendiri juga berperan dalam pembiayaan proyek besar yang akan mendukung modernisasi Jepang. Misalnya saja seperti pembangunan infrastruktur serta pengembangan industri militer.

Selama terjadinya Perang Dunia II, BoJ ini akan menjadi instrumen utama pemerintah dalam membiayai upaya perang. Sejarah Bank of Japan ini juga diketahui telah mengeluarkan sejumlah uang kertas.

Selain itu, juga telah menerbitkan surat utang untuk dapat mendukung operasi militer Jepang. Namun, tindakan tersebut membawa dampak negatif yang cukup serius, yakni nilai inflasi semakin melambung tinggi. Hal tersebut setelah perang berakhir.

Saat Jepang dinyatakan kalah dalam perang pada 1945, ternyata negara ini berada di bawah kendali Sekutu. Terutama, Amerika Serikat, yang nantinya akan melakukan reformasi besar-besaran terhadap sistem keuangan Jepang. Hal ini termasuk restrukturisasi Bank of Japan.

3. Mengalami Reformasi

Pada 1949, tepatnya di bawah pengawasan Amerika Serikat, sejarah Bank of Japan ini juga telah menjalani reformasi. Di mana akan mengubah cara bank ini beroperasi.

Reformasi tersebut tentunya bertujuan untuk bisa menstabilkan ekonomi pasca terjadinya perang. Selain itu, juga akan mengendalikan inflasi, serta memastikan bahwa BoJ ini akan lebih fokus pada stabilitas harga.

Jadi reformasi ini juga akan memberi BoJ lebih banyak independensi. Sementara itu, pada praktiknya, bank sentral ini akan tetap bekerja sama dengan pemerintah dalam merumuskan kebijakan ekonomi. Seiring dengan berjalannya waktu, peran BoJ dalam perekonomian Jepang juga semakin berkembang.

4. Revisi Undang-undang

Sementara itu, pada 1998, revisi terhadap Undang-Undang Bank of Japan juga akan memberikan independensi yang lebih besar kepada bank.

Revisi tersebut nantinya akan memungkinkan BoJ untuk bisa menetapkan kebijakan moneter tanpa harus campur tangan langsung dari pemerintah. Bahkan, fokus utamanya pada pengendalian inflasi serta menjaga stabilitas harga.

Hanya dengan independensi yang lebih besar ini, tentu sejarah Bank of Japan menjadi lebih proaktif dalam menghadapi berbagai macam tantangan ekonomi. Hal ini termasuk masalah deflasi yang telah lama melanda Jepang.

5. Menghadapi Tantangan Ekonomi Baru

Memasuki era 2010-an, sejarah Bank of Japan juga telah menghadapi tantangan ekonomi baru. Hal ini termasuk stagnasi pada ekonomi serta populasi yang cukup menua.

Dalam mengatasi masalah ini, BoJ yang berada di bawah kepemimpinan Gubernur Haruhiko Kuroda, telah meluncurkan kebijakan pelonggaran moneter agresif. Ini juga sebagai bagian dari Abenomics.

Sebab, kebijakan ekonomi ini sebenarnya juga diketahui telah diperkenalkan oleh Perdana Menteri Shinzo Abe. Kebijakan tersebut termasuk pembelian suku bunga negatif, aset besar-besaran, serta langkah-langkah lain yang bertujuan untuk dapat merangsang pertumbuhan ekonomi serta mengatasi deflasi.

Namun, jika kebijakan tersebut berhasil mengurangi tekanan deflasi serta mendukung pasar keuangan, Jepang masih akan menghadapi tantangan besar. Hal ini termasuk utang publik yang tinggi serta pertumbuhan ekonomi lebih lambat.

Namun, Bank of Japan ini juga nantinya akan terus memainkan peran sentral dalam upaya untuk bisa mengelola kebijakan moneter. Selain itu, juga berfungsi untuk mendukung stabilitas ekonomi Jepang lebih baik. Jadi biasa dikatakan bahwa sejarah Bank of Japan ini cukup menarik untuk dicari.