Sejarah Masakan Rendang dan Filosofi di Baliknya

299 views 5:24 am 0 Comments November 29, 2023

Sebagai salah satu jenis hidangan paling populer di Indonesia, tahukah Anda sejarah masakan rendang? Makanan ini terkenal karena cita rasanya sangat kaya akan rempah-rempah.

Mulai dari serai, daun jeruk, cabai, bawang, jahe, dan berbagai rempah lainnya, hampir semua ada. Proses memasaknya juga menggunakan santan ditambah kelapa serta sangat lama, tidak seperti daging pada umumnya.

Itu sebabnya, bumbu masakannya bisa meresap sepenuhnya ke dalam daging hingga empuk serta berwarna cokelat gelap. Di Indonesia sendiri, makanan satu ini biasa disajikan dalam acara atau momen khusus.

Contohnya seperti perayaan adat, kenduri, ataupun saat hari raya besar seperti Idul Fitri atau Idul Adha (hari raya qurban). Namun, ternyata masih banyak orang Indonesia belum mengetahui seperti apa sejarah di baliknya.

Sejarah Masakan Rendang ala Minang

 

Pada dasarnya, rendang adalah hidangan khas Minangkabau dan Melayu di Sumatera Barat. Menurut tradisi Minangkabau, makanan ini bukan hanya sekadar hidangan biasa, melainkan sebuah keharusan dalam setiap perayaan adat.

Baik dalam upacara adat, kenduri, atau menyambut tamu kehormatan, makanan tersebut menjadi bagian tak terpisahkan dari kebudayaan Minangkabau. Tak hanya di Minangkabau, tetapi juga dalam tradisi Melayu di berbagai daerah.

Contohnya seperti Riau, Jambi, Bengkulu, Palembang, Lampung, Medan, hingga Semenanjung Malaya, bahkan sampai ke Malaysia. Jika ditelusuri, sejarah masakan rendang hadir dari acara adat masyarakat Minang, lalu merambah ke wilayah seperantauan berbudaya Melayu.

Termasuk Mandailing, Riau, Jambi, hingga Negeri Sembilan di Semenanjung Malaya yang banyak dihuni oleh perantau asal Minangkabau. Menurut Sejarawan Universitas Andalas bernama Prof. Dr. Gusti Asnan, makanan tersebu jadi populer ketika orang Minang merantau.

Menurut sejarah masakan rendang, dahulu banyak sekali perantau asal Minang berlayar ke Malaka untuk berdagang pada awal abad ke-16. Karena dimasak sangat lama, keawetannya membuat ini menjadi makanan paling cocok yang dibawa saat merantau.

Apalagi, proses masaknya melibatkan pengadukan terus-menerus hingga bumbunya kering sehingga tidak mudah basi. Bahkan menurut kesusastraan Melayu klasik seperti Hikayat Amir Hamzah, menu ini sudah dikenal dalam seni masakan Melayu sejak pertengahan abad ke-16.

Filosofi di Balik Sejarah Masakan Rendang

Lalu, apakah ada filosofi menarik di balik rendang, makanan tradisional khas suku Minang ini? Ya, ternyata rendang memiliki makna filosofis yang memuat prinsip dasar dalam kehidupan masyarakat Minangkabau.

Dalam simbolisme rendang, dagiang (daging sapi) mewakili “niniak mamak” atau para pemimpin suku adat. Kemudian karambia (kelapa) melambangkan “cadiak pandai” atau kaum intelektual.

Selanjutnya, lado (cabai) menandakan “alim ulama” yang tegas dalam mengajarkan syariat agama. Adapun komponen terakhir adalah pemasak (bumbu), mencerminkan keseluruhan masyarakat Minangkabau.

Itu sebabnya, sejarah masakan rendang tidak hanya sekadar santapan biasa saja yang rasanya lezat. Lebih dari itu, hidangan satu ini juga merupakan cerminan dari kearifan lokal, nilai-nilai keagamaan, dan keberagaman masyarakat Minangkabau.

Fakta Menarik tentang Rendang

Selain fakta terkait sejarahnya, tahukah Anda apa lagi fakta menarik lainnya terkait makanan favorit masyarakat Indonesia ini? Bagi para penggemar rendang, berikut ini adalah sejumlah fakta wajib yang perlu Anda tahu:

  1. Dimasak Selama Berjam-Jam

    Salah satu fakta menarik tentang adalah proses memasaknya yang memakan waktu berjam-jam. Di kawasan asalnya, Sumatera Barat, menu tersebut dimasak secara tradisional dengan tujuan agar bumbu meresap secara maksimal ke dalam daging.

    Hasilnya adalah daging yang tidak hanya empuk tetapi juga penuh dengan cita rasa rempah khas. Proses memasak dalam waktu panjang ini menjadi salah satu rahasia kelezatan rendang, menjadikannya salah satu hidangan terlezat dari Indonesia.

  2. Diperkenalkan Melalui Tradisi Merantau

    Sesuai sejarah masakan rendang di penjelasan sebelumnya, makanan ini bisa meluas berkat tradisi merantau dari Suku Minangkabau. Karena sangat tahan lama, maka anyak sekali orang minang membawanya sebagai bekal dalam perjalanan.

  3. Pernah Menjadi Makanan Kaum Bangsawan

    Ternyata, makanan ini juga pernah menjadi hidangan istimewa untuk kaum bangsawan. Hal tersebut disebabkan oleh ketersediaan bahan-bahan yang mahal, terutama daging sapi atau kerbau sebagai bahan dasarnya.

    Proses pengolahan panjang dan butuh banyak rempah-rempah juga membuatnya menjadi hidangan dengan nilai lebih mahal daripada makanan umumnya. Namun kini, rendang sudah bisa ditemukan dengan mudah di berbagai warung masakan Padang.

  4. Menu Wajib Saat Lebaran

    Selain opor ayam, rendang juga terkenal sebagai salah satu menu wajib saat perayaan lebaran di Indonesia. Karena sangat tahan lama, ini membuatnya menjadi pilihan utama sebagai hidangan spesial selama libur lebaran.

  5. Salah Satu Makanan Paling Enak di Dunia

    Bukan hanya di mata masyarakat Indonesia, makanan ini juga mendapat pengakuan internasional. Pada tahun 2017, Berdasarkan 35.000 suara dari media sosial, CNN Travel menempatkan rendang pada peringkat pertama World’s 50 Best Foods.

    Kelezatannya bahkan berhasil mengalahkan berbagai hidangan dari negara-negara lain, seperti pad thai, sushi, dan lain-lain. Hal ini tentu semakin memperkuat sejarah masakan rendang yang semakin mendunia.